IFRS (International Financial Accounting Standard)


SEJARAH
Pada 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Tujuannya untuk melakukan konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan dengan standar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS. Langkah itu untuk menjadikan kedua standar tersebut menjadi compatible.
Memang hingga saat ini IFRS belum menjadi one global accounting standard. Namun standar ini telah digunakan oleh lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27 negara Uni Eropa.  Bagi Perusahaan yang go international atau yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di Timur Tengah memang tidak ada pilihan lain selain menerapkan IFRS.
Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan.

Perkembangan Standart Akuntansi di Indonesia :

·         Pada periode 1973-1984. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
·         Pada periode 1984-1994. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984).
·         Pada periode 1994-2004. Ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.
·         Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Pada tahun 2006 di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008.

  Pengertian Konvergensi IFRS

Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) adalah kumpulan dari standar akuntansi yang dikembangkan oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik.
Banyak standar membentuk bagian dari IFRS dikenal dengan nama lama dari Standar Akuntansi Internasional (IAS). IAS yang diterbitkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional Committee (IASC). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih dari IASC tanggung jawab untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Selama pertemuan pertama Dewan baru diadopsi IAS dan SICs. IASB terus mengembangkan standar memanggil standar IFRS baru.

 Ruang Lingkup Standart
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertama kalinya melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan keuangan perusahaan yang pertama kalinya berdasarkan IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu) menyediakan titik awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang seluruh periode disajikan.

 Konsep Pokok IFRS :
1.      Tanggal pelaporan (reporting date) adalah tanggal neraca untuk laporan keuangan pertama yang secara eksplisit menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut sesuai dengan IFRS (sebagai contoh 31 Desember 2006).
2.      Tanggal transisi (transition date) adalah tanggal neraca awal untuk laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya (sebagai contoh 1 Januari 2005, jika tanggal pelaporan adalah 31 Desember 2006).

 Struktur IFRS
IFRS dianggap sebagai “prinsip berdasarkan” standar dalam bahwa mereka menetapkan aturan-aturan yang luas serta mendikte perawatan khusus. Standar Pelaporan Keuangan Internasional terdiri dari:
  ·     Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)- set standar yang dikeluarkan setelah  tahun 2001.
·      Standar Akuntansi Internasional (IAS)-standar yang dikeluarkan sebelum 2001.
·       Interpretasi berasal dari Pelaporan Keuangan Internasional Komite Interpretasi (IFRIC)- yang diterbitkan setelah tahun 2001.
·       Interpretasi Standing Committee (SIC)-yang diterbitkan sebelum 2001.
 ·        Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (1989).

 Perbandingan PSAK dengan IFRS

Jika dibandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan IFRS, dengan jelas ditemukan perbedaan kuantitas sebagai berikut:

PSAK
IFRS
43 Standart (PSAK)
37 Standart
8 Syari’ah Standart
8 IFRS
11 Interpretation (ISAK)
29 IAS
4 Tecnical Bulletins
27 Interpretations
1 SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik/UKM)
16 IFRIC Interpretation

Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke IFRS akan menyusul perubahan pada SAP.
Gambaran untuk membedakan ketiga istilah tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Perbedaan
Adaption
Convergence
Full Adoption
Arti harafiah
Adaptasi/Penyelarasan
Pertemuan pada suatu titik
Adopsi/pemakaian
Standart akuntansi
Membuat standar yang benar benar baru
Membuat standar baru dengan mempertimbangkan keadaan yang berlaku
Mentranslate standar lama menjadi standar baru
Contoh negara
Indonesia sebelum IFRS
Indonesia setelah 2012
Australia, Hongkong

IFRS Convergence telah membawa dunia accounting ke level baru yang terdapat tiga perbedaan mendasar, yaitu:
1.    PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi Fair Value based.
Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian kembali keakuratan berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas.
2.    PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana USGAAP) berubah menjadi Prinsiple Based.
Rule based adalah segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan batasannya. IFRS menganut prinsip prinsiple based yaitu prinsip yang diatur dalam PSAK update untuk mengadopsi IFRS merupakan prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan pertimbagan Akuntan / Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.
3.    Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan internal. 

 Perbedaan Spesifik antara IFRS dengan US GAAP
Perbedaan terbesar antara US GAAP dan IFRS adalah bahwa keseluruhan menyediakan kurang detail. Panduan tentang pengakuan pendapatan, misalnya, secara signifikan lebih kecil dari GAAP luas. IFRS juga mengandung relatif sedikit instruksi spesifik industri.


Kerangka konseptual pelaporan keuangan selama ini sebagaimana yang biasa dikenal adalah kerangka konseptual berdasarkan USGAAP. Sejalan dengan konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS) ke dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
 Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut masih sama, yaitu :
·          Level 1: Tujuan laporan keuangan
·          Level 2: Karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan
·          Level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.

Level 1: Tujuan Laporan Keuangan:
US GAAP
IFRS
  • Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusaninvestasi dan kredit.
  • Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar penggunadalam pengambilan keputusan ekonomi.
  • Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kasmasa depan perusahaan
  • Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
  • Menyediakan informasi tentang sumber dayaekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduanya.

Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
US GAAP
IFRS
Relevan – terdiri dari: 
  • Nilai prediksi – membantu pengguna memprediksi hasil dari kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan.
  • Nilai umpan balik – membantu pengguna mengkonfirmasi dan membetulkan nilai prediksi sebelumnya.
  • Tepat waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk
  • mempengaruhi keputusan
Relevan – terdiri dari: 
  • Nilai prediksi
  • Nilai konfirmasi
  • Materialitas
Dapat dipercaya – terdiri dari: 
  • Disajikan dengan jujur
  • Netral
  • Dapat diferivikasi
Dapat dipercaya – terdiri dari: 
  • Disajikan dengan jujur
  • Netral
  • Substansi mengungguli bentuk
  • Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian, kesalahan dalam menyediakn informasi dan menjamin adanya konservatisme.
  • Kelengkapan
Dapat dibandingkan
Dapat dibandingkan





Level 2: Element Laporan Keuangan
US GAAP
IFRS
Aset 
Kewajiban
Ekuitas
Investasi pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian
Aset 
Kewajiban
Ekuitas
Pemeliharaan modal  (diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban)
Laba (Pendapatan dan keuntungan)
Beban (beban dan kerugian)

Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar
US GAAP
IFRS
1.      Kelangsungan usaha
2.      Entitas ekonomi
3.      Unit moneter
4.      Periodisitas
1.      Kelangsungan usaha
2.      Basis akrual
5.      Kelangsungan usaha
6.      Entitas ekonomi
7.      Unit moneter
8.      Periodisitas
3.      Kelangsungan usaha
4.      Basis akrual


Level 4: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip
US GAAP
IFRS
1.     Biaya historis
2.     Pengakuan pendapatan
3.     Kesesuaian
4.     Pengungkapan penuh
1.     Biaya historis
2.     Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh dalam penilaian yang sama dengan nilai wajar)
3.     Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika asset dilepas
4.     Nilai wajar
5.     Pengakuan pendapatan
6.     Pengakuan beban
7.     Pengungkapan penuh

Level 5: Pengakuan dan pengukuran – Kendala
US GAAP
IFRS
1. Biaya dan manfaat 
2. Materialitas
3. Praktik Industri
4. Konservatisme
1.     Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2.     Tepat waktu
3.     Keseimbangan antara karakteristik kualitatif


Secara ringkas dapat dilihat bahwa ada perbedaan dan persamaan IFRS dengan GAAP, yaitu sebagai berikut:
1)      IFRS dan GAAP untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama.
2)      IFRS dan GAAP menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah methode equity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yang signifikan dengan patokan lebih dari 20% kepemilikan.
3)      Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya.
4)      Dasar konsolidasi, IFRS dan GAAP mendasarkan pada persentasi kepemilikan (50%).
5)      IFRS dan GAAP sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Value yaitu pilihan.
menggunakan fair value harus dilakukan di awal pengakuan.
  Tujuan IFRS 
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yaitu:
  1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
  2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
  3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi, yaitu :
1)      Definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan.
Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.

2)      Pengukuran dan penilaian.
Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca).

3)      Pengakuan
Merupakan kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.

4)      Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.

  Manfaat dari adanya suatu standard global:
1)      Pasar modal menjadi global dan modalinvestasi dapat bergerak di seluruh duniatanpa hambatan berarti. Stadart pelaporankeuangan berkualitas tinggi yang digunakan. Secara konsisten di seluruh dunia akanmemperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2)      Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
3)      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
4)      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi. Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar perusahaansecara sukarela mengadopsi standard pelaporan keuangan Internasional (IFRS). Banyak Negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standard nasional. Usaha-usaha standard internasional ini dilakukan secara sukarela, saat standard internasional tidak berbeda dengan standard nasional, maka tidak akan ada masalah, yang menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda dengan standard nasional.

  Pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS terkait dengan hal-hal berikut: 
1.      Penggabungan usaha sebelum tanggal transisi.
2.      Nilai wajar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.
3.      Employee benefits. 
4.      Perbedaan kumulatif atas translasi (penjabaran) mata uang asing, muhibah (goodwill), dan penyesuaian nilai wajar.
5.      Instrument keuangan termasuk akuntansi lindung nilai (hedging).

  Keuntungan dan Kelemahan dari Mengkonvergensi IFRS
  Dengan mengadopsi IFRS, suatu bisnis dapat menyajikan laporan keuangan dengan dasar yang sama sebagai pesaing asing, membuat perbandingan lebih mudah. Selain itu, perusahaan dengan anak perusahaan di negara-negara yang memerlukan atau mengizinkan IFRS mungkin dapat menggunakan salah satu bahasa akuntansi perusahaan-lebar.
    Perusahaan-perusahaan juga mungkin perlu mengkonversi ke IFRS jika mereka adalah anak perusahaan dari sebuah perusahaan asing yang harus menggunakan IFRS, atau jika mereka memiliki investor asing yang harus menggunakan IFRS. Perusahaan juga dapat merasakan manfaat dengan menggunakan IFRS jika mereka ingin meningkatkan modal di luar negeri.
 Walaupun sebuah keyakinan oleh beberapa keniscayaan penerimaan global IFRS, yang lain percaya bahwa US GAAP adalah standar emas, dan bahwa sesuatu akan hilang dengan penerimaan penuh IFRS. Selanjutnya, emiten AS tertentu tanpa pelanggan atau operasi yang signifikan di luar Amerika Serikat IFRS mungkin menolak karena mereka mungkin tidak memiliki pasar IFRS insentif untuk menyiapkan laporan keuangan. Mereka mungkin percaya bahwa biaya yang signifikan terkait dengan mengadopsi IFRS lebih besar daripada manfaatnya.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

IFRS 2 ( SHARE BASED PAYMENT )